Berita Lainnya:
Lembaga Ini 'Disuntik' Jokowi Rp 5 T, Buat Apa?
https://bit.ly/2XpndQP
Ekonomi Indonesia di Q2-2020 mengalami kontraksi yang jauh diatas konsensus pasar yaitu mencapai 5,32% (yoy). Menurut Ekonom Senior INDEF, Aviliani, kondisi ini disebabkan oleh pertumbuhan negatif disemua sektor kecuali di sektor pertanian, informasi dan komunikasi serta sektor pengadaan air dimana terhentinya aktivitas akibat pandemi terutama UMKM yang ada disemua sektor menyebabkan penurunan permintaan.
Aviliani menyebutkan dana PEN diharapkan bisa menjadi pendongkrak ekonomi RI di Q3-2020. Namun masih rendahnya penyerapan belanja pemerintah ini dikhawatirkan membuat Q3-2020 ikut anjlok.
Seperti apa ekonom melihat arah pertumbuhan ekonomi RI? dan seberapa besar potensi resesi yang harus dihadapi? Selengkapnya saksikan dialog Muhammad Gibran dengan Ekonom Senior INDEF, Aviliani dalam Closing Bell, CNBC Indonesia (Rabu, 05/08/2020)
Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di https://www.cnbcindonesia.com/.
CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com.
CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS.
Follow us on social:
Twitter: https://twitter.com/cnbcindonesia
Facebook Page: https://www.facebook.com/CNBCIndonesia/
Instagram: https://www.instagram.com/cnbcindonesia/
https://www.instagram.com/cuap_cuan/
Tiktok: https://bit.ly/38BYtJx
Spotify: https://spoti.fi/2BR7KkT