Saturday, 10 May, 2025г.
russian english deutsch french spanish portuguese czech greek georgian chinese japanese korean indonesian turkish thai uzbek

пример: покупка автомобиля в Запорожье

 

Masih Impor Kedelai, RI Perlu Akternatif Bahan Tahu-Tempe

Masih Impor Kedelai, RI Perlu Akternatif Bahan Tahu-TempeУ вашего броузера проблема в совместимости с HTML5
Berita lainnya: Ketahanan Pangan, BRI Berdayakan Klaster Tahu & Tempe Link: https://bit.ly/3oL6gfn Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian Unila, Bustanul Arifin menyebutkan bahwa kebutuhan kedelai RI yang mencapai 3,5 juta ton jauh berbanding dari produksi yang hanya 1 juta ton sehingga impor menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan kedelai. Namun kondisi perdagangan kedelai global yang mengalami gangguan akibat kelangkaan kontainer di masa pandemi ini menyebabkan harga kedelai naik dan sulit untuk didapatkan meskipun pasokan tersedia. Sehingga dalam upaya memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri maka penting bagi pemerintah untuk mendorong pengembangan bahan alternatif bahan baku tahu tempe Selengkapnya simak dialog Monica Chua dengan Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian Unila, Bustanul Arifin dalam Profit, CNBC Indonesia (Jum’at, 15/01/2021). Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di https://www.cnbcindonesia.com/. CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com. CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS. Follow us on social: Twitter: https://twitter.com/cnbcindonesia Facebook Page: https://www.facebook.com/CNBCIndonesia/ Instagram: https://www.instagram.com/cnbcindonesia/ https://www.instagram.com/cuap_cuan/ Tiktok: https://bit.ly/38BYtJx Spotify: https://spoti.fi/2BR7KkT
Мой аккаунт