HPM Diberlakukan, Penambang Keluhkan Analisa Kadar Bijih Nikel
У вашего броузера проблема в совместимости с HTML5
Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) menyebutkan sekitar 60% penambang sudah melakukan penjualan bijih nikel berdasarkan aturan Harga Patokan Mineral (HPM) Bijih Nikel yang ditetapkan pemerintah sejak 1 Oktober 2020. Namun demikian menurut Sekjen APNI, Meidy Katrin Lengkey dalam penerapannya para penambang masih harus membayar ongkos pengiriman serta mempertanyakan hasil analisa sampel kadar bijih nikel dipelabuhan bongkar yang masih mengalami selisih data.
Lalu seperti apa implementasi aturan HPM? dan apa saja kendala yang dialami penambang saat ini? Selengkapnya saksikan dialog Maria Katarina dengan Sekjen Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey dalam Closing Bell, CNBCIndonesia (Rabu, 21/10/2020)
Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di https://www.cnbcindonesia.com/.
CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com.
CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS.
Follow us on social: Twitter: https://twitter.com/cnbcindonesia
Facebook Page: https://www.facebook.com/CNBCIndonesia/
Instagram: https://www.instagram.com/cnbcindonesia/
https://www.instagram.com/cuap_cuan/
Tiktok: https://bit.ly/38BYtJx
Spotify: https://spoti.fi/2BR7KkT